Selasa, 08 September 2020

LAPAN dan PT RAI Bahas Kelanjutan Pesawat Habibie dan N219




Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Regio Aviasi Industri (RAI) menyepakati kerja sama riset dan pengembangan serta pengkajian dan penerapan teknologi bersama untuk penguasaan teknologi dan peningkatan industri nasional mencapai kemandirian bidang penerbangan.
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan program pengembangan pesawat Indonesia sudah dimulai sejak dicetuskannya program pesawat N-250 yang disiapkan untuk transportasi nasional.

Setelah mimpi besar dan program pesawat N-250 tidak berlanjut, kemudian munculah gagasan-gagasan untuk membangkitkan kembali industri pesawat terbang Indonesia.

"LAPAN bersama PT Dirgantara Indonesia mengembangkan pesawat N219, yang ditargetkan tahun 2020 akan menyelesaikan sertifikasi terbang. Dan juga teman-teman dari PT RAI yang mencoba mengembangkan pesawat yang lebih baik dari N-250 yaitu pesawat R80," katanya mengutip Antara

Kemudian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 ada program untuk mengembangkan pesawat N245.

Pesawat R80 merupakan hasil rancangan Presiden Indonesia ketiga yaitu Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie yang sebelumnya masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) bersama dengan pesawat N245.

"Walaupun saat ini sesuai dengan kebijakan pemerintah R80 dan N245 sudah tidak termasuk dalam PRN 2020-2024, Kemenristek/BRIN mendukung penuh proyek transportasi udara buatan dalam negeri ini dengan memasukkannya pada Proyek Riset dan Inovasi Nasional (PRIN)", kata Thomas.

Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) Hotmatua Daulay mengatakan phaknya secara penuh mendukung program pesawat nasional yang saat ini sedang dikerjakan maupun pengembangan di masa depan dengan memasukannya pada program PRIN.

Program tersebut termasuk pengembangan pesawat N245 yang sedang dikembangkan LAPAN dan R80 yang sedang dikembangkan PT RAI.

Direktur Utama PT RAI Agung Nugroho mengatakan perusahaannya saat ini sedang mengembangkan pesawat udara Regional Turboprop R80 berkapasitas 80 sampai dengan 90 penumpang yang perlu didukung oleh para pemangku kepentingan nasional di bidang penerbangan, baik dari pemerintah Indonesia maupun pelaku industri dan usaha.

"Ini merupakan investasi besar, menciptakan efek multiplier, dan berjangka panjang dalam ekosistem kedirgantaraan Indonesia," ujar dia.

Selain Kepala LAPAN beserta jajarannya dan Direktur Utama PT RAI, penandatanganan nota kesepahaman itu juga dihadiri oleh Komisaris Utama PT RAI Ilham Habibie.

Tidak ada komentar:
Write komentar