ONEBET TECH - Jakarta - Pandangan pertama, foto yang baru dirilis NASA ini tampak seperti lava yang mengalir dari gunung berapi. Tapi sebenarnya, ini adalah badai topan yang dahsyat di planet Jupiter.
Adalah
pesawat antariksa Juno yang merekam badai itu di Kutub Selatan Jupiter.
Juno telah mengorbit di Jupiter sejak 2006 dan sudah pernah merekam
badai sejenis sebelumnya, tapi kali ini ada perbedaan.
Sebelumnya,
sudah ada enam badai mengerikan yang dijepret Juno dalam bentuk
pentagon, di mana sebuah badai menjadi pusatnya dan tidak bergerak.
Jumlahnya tetap sama dalam waktu yang lama.
"Tampaknya badai kutub tersebut merupakan bagian dari klub privat yang menolak datangnya anggota baru," kata Scott Bolto. .Agen Domino99 Terpercaya
Badai yang baru terbentuk itu pun mengejutkan ilmuwan yang kini besarnya
setara negara bagian Texas. Sedangkan pusat badai sangat masif,
diperkirakan sebesar Amerika Serikat.
"Siklon tersebut adalah
fenomena cuaca baru yang belum pernah terlihat atau diprediksi
sebelumnya," kata Cheng Li, ilmuwan Juno yang lain.
"Kami mulai
memahaminya melalui observasi dan simulasi komputer. Misi Juno
berikutnya akan membantu menambah pemahaman kami dengan mengungkap
bagaimana siklon itu berkembang seiring waktu," tambahnya.
Dengan
tambahan badai itu, maka formasinya menjadi hexagon. Angin yang
bergerak di badai diperkirakan tembus 362 kilometer per jam, lebih cepat
dibanding siklon manapun yang tercatat di Bumi.
Misi kali ini hampir saja mematikan bagi Juno. Jalur yang dilaluinya
sempat membuat Juno hampir terjebak dalam bayangan Jupiter selama 12
jam.
Hal tersebut berpotensi fatal lantaran Juno sumber dayanya
bergantung pada sinar Matahari. Untungnya, ilmuwan NASA sukses melakukan
manuver sehingga lolos dari bayangan Jupiter.
Tidak ada komentar:
Write komentar