Senin, 16 Desember 2019

Tidur di Lemari Bisa Bikin Pria Ini Kaya Raya

ONEBET TECH Mathias Mikkelsen berkeinginan keras untuk membangun bisnisnya, sehingga dia rela tidur di dalam sebuah lemari selama tiga bulan.

Di akhir tahun 2013, wiraswastawan berumur 23 tahun ini pindah dari Norwegia ke Silicon Valley, California, AS untuk mewujudkan ide perusahaan start-up - yaitu sebuah proyek online dan alat manajemen waktu bernama Timely.

Tetapi Mathias tidak mengenal satu orang pun di daerah San Francisco Bay Area.


"Saat itu sebenarnya tidak ada bisnis start-up di Norwegia, sehingga saya memutuskan untuk pindah ke Silicon Valley - ibu kota teknologi dunia - ini akan menjadi hal yang terbaik bagi saya," kata Mathias.Agen Domino99 Terpercaya

"Saya tidak mengenal siapapun disana. Jadi ketika saya mendarat, insting saya muncul, dan saya mengetahui pertama kali yang harus saya lakukan adalah mengenal orang. Saya kemudian mengetahui bahwa kebanyakan orang berteman di tempat kerja atau di sekolah."

"Saya memutuskan untuk menyewa kamar di rumah bersama Airbnb dan pindah ke tempat baru setiap minggu," katanya.

Setelah beberapa bulan, dia mulai memiliki sekelompok teman. Tantangan berikutnya adalah dapat tinggal di "rumah peretas".

Rumah ini adalah properti yang dihuni sejumlah wiraswastawan muda teknologi yang semuanya berusaha meluncurkan rencana bisnisnya. Idenya adalah mereka saling membantu, berbagi masukan, inspirasi dan kenalan.

Pada pertengahan tahun 2014, dia akhirnya menemukan rumah peretas di Silicon Valley, masalahnya seluruh tempat tidur, yang berjumlah 15 buah, telah terisi.

Tetapi Mathias dapat tidur di atas kasur tiup di dalam lemari tanpa jendela.

Mathias segera mengambil tawaran itu.

"Saya tidur di lemari selama tiga bulan. Apakah saya merasa bodoh atau malu? Tidak sama sekali.

"Hidup di rumah peretas tidak ternilai. Ini semakin mendorong saya menjadi pengusaha. Ini sangat tidak ternilai dan tanpa hal ini, saya tidak akan mendapatkan apa yang saya punyai sekarang."

Sekarang, aplikasi Timely milik Mathies dipakai oleh lebih dari 5.000 perusahaan di 160 negara.

Pesepakbola

Ketika anak-anak, Mathias bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional Manchester United, tetapi ketika remaja dia menemukan dirinya lebih terampil dalam program komputer.

Di sekolah menengah dia mulai menerima upah merancang situs internet bagi berbagai perusahaan sebagai tenaga lepasan.

Pada umur 18 tahun, Mathias bekerja untuk sejumlah perusahaan rancangan digital di Oslo, di antaranya adalah dengan membuat sistem hiburan bagi maskapai Norwegian Air dan kampanye UNICEF di Facebook.

Karena ingin mempunyai bisnis pribadi, dia mulai merintis Timely, yang diluncurkan pada bulan Mei 2013 di Oslo, tetapi Mathias mengalami kegagalan.

Tabungan yang terus menipis membuatnya menjual apartemen di Oslo dan pindah ke Silicon Valley.

Setelah tinggal di rumah peretas dan bekerja sama dengan sesama programer di India, Mathis meluncurkan kembali Timley di akhir tahun 2014. Jumlah pelanggan mulai meningkat.

Setahun kemudian, Mathis memutuskan untuk kembali ke Oslo.

Dengan dukungan dana US$6 juta atau Rp84 miliar dari AS, Inggris dan Norwegia, Memory sekarang memiliki 45 pegawai dengan nilai penjualan lebih dari US$2 juta atau Rp28 miliar per tahun.

Berani ambil risiko

Wiraswatawan seperti Mathias "cenderung memiliki karakteristik bawaan khusus dibandingkan orang para umumnya", kata Brian Morgan, profesor kewiraswastaan di Cardiff Metropolitan University.

"Mereka lebih cenderung berani mengambil risiko dan menggunakan kesempatan.

"Pada tahap permulaan pengembangan produk semuanya terkait dengan keuletan - kemampuan untuk tetap bertahan meskipun suram keadaannya - dan juga kepercayaan diri - yaitu kemampuan dan keyakinan untuk mandiri.

"Menyewa sebuah lemari Silicon Valley untuk membangun sebuah bisnis pemula, menurut saya adalah contoh yang tepat bagi kegigihan dan semangat yang diperlukan untuk menjadi seorang wiraswastawan yang sukses."

Saat menoleh ke belakang saat dirinya hidup di dalam lemari, Mathias mengatakan itu adalah "masa-masa gila, tetap benar-benar menyenangkan".

Dia menambahkan: "Saya bekerja setiap saat setiap hari, jadi saya benar-benar tidak pernah memikirkan tempat dimana saya tidur."



Tidak ada komentar:
Write komentar