Minggu, 02 Februari 2020

Industri E-sport Tumbuhkan Ekonomi dan Serap Tenaga Kerja


Bigetron Red Alien berhasil menjadi juara dunia dengan mengalahkan 15 tim e-sports dari berbagai negara dan meraih hadiah Rp2,5 miliar.

OneTekno - PESATNYA industri kreatif khususnya e-sports di Indonesia, dalam beberapa tahun belakangan ini seperti langsung melambung dan menjadi perhatian dunia.

Menurut data terbaru dari Newzoo, Indonesia telah menjadi salah satu pasar game terbesar di Asia Pasifik dengan angka mencapai US$941 juta atau sekitar Rp13 triliun dengan populasi online 52,6 juta dan jumlah gamers mencapai 34 juta.

Walaupun masih menjadi pro kontra terhadap keberadaan e-sports di Indonesia, namun tak dapat dipungkiri industri ini telah banyak membuka lapangan pekerjaan baru di sektor industri kreatif yang berimbas keuntungan terhadap sektor ekonomi yang tidak sedikit untuk Indonesia. 

Ketua Umum Indonesia Esports Association (IESPA) Eddy Lim, mengatakan,“Hingga saat ini, perkembangan industri e-sports telah memberikan banyak manfaat bagi orang banyak. Salah satunya yaitu menciptakan lapangan pekerjaan baru yang begitu beragam.”

“Tak hanya menjadi atlet di industri ini, seseorang juga dapat berperan sebagai organizer, shoutcaster, konten kreator, dan berbagai profesi lain sesuai talenta. Tinggal bagaimana kita berpikir kreatif serta mengasah keahlian agar bisa masuk ke bidang-bidang tersebut,” tutur Eddy.

Hal senada juga dikatakan oleh Pengamat Ekonomi dan juga Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, kompetisi e-sports yang banyak digelar di dalam negeri mempunyai peluang  terhadap dampak ekonomi di Indonesia, seperti potensi devisa bagi negara dan termasuk penyerapan tenaga kerja.

”Saya setuju industri ini mampu mendatangkan devisa bagi negara dan juga karier baru bagi anak-anak muda di industri game berbasis online ini,” ujar Yustinus di Jakarta, Senin (13/1).

Menurutnya, industri e-sports dengan kompetisi yang banyak dilakukan, jangan dianggap sebelah mata tetapi sebagai peluang ekonomi dan dan dapat mengangkat nama baik Indonesia di luar negeri karena atlet yang berisi anak-anak muda  telah sukses menjuarai berbagai macam game online tersebut hingga ke tingkat internasional.

Yustinus juga menambahkan, industri ini bakal menjadi pilar ekonomi baru bangsa ini yang harus dikembangkan pemerintah, jangan sampai tertinggal oleh negara lain.

Menurut  Yustinus, industri e-sports mempunyai karier yang bagus, dirinya setuju apabila hal ini turut didukung pula oleh keluarga, karena mampu mendatangkan penghasilan yang cukup besar.

“Persoalannya, tinggal pemerintah dan pelaku industri ini untukt lebih meningkatkan literasi akan peluang karir industri e-sports kepada masyarakat luas, agar balance dengan dunia pendidikan,” paparnya.

Salah satu contoh industri di bidang e-sports yang disebutkan oleh Yustinus Kartowo tersebut adalah permainan game mobile yang sangat digandrungi anak muda saat ini, PUBG Mobile yang sangat peduli dengan ekosistem e-sports di Indonesia.

PUBG mobile sangat serius menjembatani para anak muda agar bisa melangkah menjadi atlet-atlet e-sports profesional.

Selain itu, PUBG Mobile juga berinvestasi miliaran rupiah dengan rutin menyelenggarakan kompetisi berjenjang di Indonesia di tingkat amatir ada PUBG College Championship, dan tingkat nasional PUBG Mobile juga menyelenggarakan PUBG Mobile Indonesia National Competition.

Di tingkat internasional, PUBG Mobile juga sukses mendatangkan devisa bagi Indonesia dengan mendatangkan tim-tim e-sports dari berbagai negara di Asia Tenggara untuk berkompetisi di PUBG Club Open South East Asia Final yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang–Jakarta pada  22-23 Juni 2019 lalu.

Untuk pemenang dari kompetisi berjenjang yang diadakan  PUBG Mobile, tim profesional yang berisi para anak muda ini, telah menunjukkan prestasinya di tingkat yang lebih tinggi lagi, yaitu  PUBG Mobile Club Open Global Final, dimana tim kebanggaan Indonesia,  Bigetron Red Alien berhasil menjadi juara dunia dengan mengalahkan 15 tim e-sports dari berbagai negara dan berhasil menyabet hadiah uang tunai sebesar US$180 ribu atau setara Rp2,5 miliar.

Dengan hadiah yang fantastis dari kompetisi dan turnamen yang diselenggarakan oleh PUBG Mobile, dimana untuk tahun ini saja, prize pool berada di angka US$5 juta, ditambah dengan meningkatnya kesejahteraan para pemain, membuat para orang tua mengizinkan anak-anak mereka untuk menekuni hobi e-sports-nya ini.

Hal tersebut mengindikasikan telah terjadinya perubahan pandangan terhadap e-sports dari berbagai pihak, terutama orang tua.

Tidak ada komentar:
Write komentar