Kamis, 06 Februari 2020

Twitter Pergoki Pemerintah Curi Data Pribadi Penggunanya


OneTekno - Pemerintah akhirnya bisa menerobos sistem keamanan Twitter melalui akses nomor telepon yang terkait dengan akun pengguna. Hal ini diakui oleh Twitter, setelah seorang peneliti keamanan menemukan celah dalam fitur unggahan kontak.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di blog, Twitter mengatakan telah mengidentifikasi volume permintaan yang tinggi untuk menggunakan fitur yang berasal dari alamat IP di Iran, Israel dan Malaysia.

Meski tanpa merinci, mereka menyebut bahwa beberapa alamat IP ini mungkin memiliki ikatan dengan pihak pemerintah di tiga negara tersebut.

Seorang juru bicara Twitter, seperti dikutip dari TechCrunch, Rabu, 5 Februari 2020, bahkan menolak untuk mengatakan berapa banyak nomor telepon pengguna mereka telah terungkap. Menurutnya Twitter tidak dapat mengidentifikasi semua akun yang mungkin terkena dampak tersebut.

Ia juga mengatakan Twitter mencurigai adanya kemungkinan koneksi dengan aktor yang didukung negara karena para penyerang di Iran tampaknya memiliki akses tidak terbatas ke Twitter, meskipun jaringan tersebut dilarang di sana.

Tahun lalu, seorang peneliti keamanan Ibrahim Balic berhasil mencocokkan 17 juta nomor telepon dengan akun pengguna Twitter tertentu dengan mengeksploitasi kelemahan dalam fitur kontak pada aplikasi Android.

Ia mengatakan dapat mengidentifikasi politisi senior Israel dengan mencocokkan nomor telepon melalui alat tersebut.

Fitur yang memunculkan nomor telepon pengguna yang terhubung d Twitter, dinonaktifkan secara default untuk pengguna di Uni Eropa di mana aturan privasi yang ketat berlaku. "Tapi fitur ini diaktifkan secara default untuk semua pengguna lain secara global, kata juru bicara Twitter.

Tidak ada komentar:
Write komentar