Aktivitas mengemudi mobil pribadi menempuh perjalanan jarak jauh butuh fisik yang bugar untuk menentukan keselamatan di jalan.
Untuk diketahui, kondisi kebugaran fisik sopir ditentukan dari berbagai faktor, salah satunya posisi mengemudi. Posisi mengemudi yang salah berpotensi menyebabkan kelelahan dan menurunkan konsentrasi sopir. Kondisi ini bisa menyebabkan kecelakaan.
Karena itu kamu harus memahami posisi nyetir yang benar agar kondisi badan tetap prima dalam perjalanan.
Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan posisi mengemudi yang benar akan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.
Beberapa tahap yang harus diperhatikan bagi pengemudi, yakni memastikan posisi duduk agar aliran darah lancar.
"Ini filosofinya ergonomis yang mencakup posisi badan dengan kolom setir itu tidak terlalu sempit jadi bisa melakukan gerakan secara leluasa atau terampil untuk mengolah roda kemudinya," ujar Jusri.
Menurutnya, seorang sopir wajib memastikan tempat duduk diatur sedemikian nyaman dengan tubuh. Setelah itu, posisi tangan jangan terlalu menekuk saat menggenggam lingkar kemudi. Sementara bahu diupayakan merapat ke sandaran bangku secara rata.
Posisi tangan di kemudi
Ada dua cara yang benar ketika memegang lingkar kemudi. Memposisikan tangan pada kemudi bisa dianalogikan seperti arah jarum jam. Pertama ketika nyetir mobil kecil atau sedan posisi tangan mengikuti arah jarum jam 10 (tangan kiri) dan 2 (tangan kanan).
Kemudian mobil lebih besar sejenis mini bus, tangan dapat diposisikan ke arah pukul 9 (untuk tangan kiri) dan 3 (untuk tangan kanan).
Jusri menjelaskan posisi tangan tersebut membuat pengemudi lebih leluasa dalam melakukan pergerakan. Posisi tangan 9-3 juga bisa sekaligus menjangkau tuas-tuas kontrol di sekitar roda kemudi.
Ia tidak menyarankan mengemudi dengan satu tangan, tangan berada di bagian dalam lingkar kemudi atau dua tangan berada dalam satu titik. Dua tangan di satu titik biasanya ada pada pukul 6.
Tidak ada komentar:
Write komentar