Senin, 31 Mei 2021

Whatsapp Batal Blokir Fitur Buat Pengguna

Whatsapp dilaporkan tak jadi membatasi atau memblokir fitur bagi pengguna yang diberlakukan pada 15 Mei.

Hal ini dilakukan Whatsapp setelah berbicara dengan beberapa pemerintah dan pendukung privasi. Perusahaan milik Facebook itu akhirnya mengumumkan tidak akan membatasi fungsi apa pun di layanan pesan instan itu meski pengguna tidak menerima kebijakan privasi terbaru.

"Setelah diskusi dengan berbagai otoritas dan pakar privasi, kami ingin menjelaskan bahwa kami tidak akan membatasi fungsionalitas cara kerja WhatsApp bagi mereka yang belum menerima pembaruan," kata juru bicara WhatsApp.

Sebelumnya, perubahan kebijakan privasi WhatsApp sempat ramai karena dianggap akan mengancam privasi pengguna lantaran dikhawatirkan berbagi data dengan Facebook yang dinilai punya reputasi buruk menangani data pengguna.

Namun, Whatsapp mengklarifikasi bahwa layanan itu sudah berbagi data pengguna dengan Facebook seperti nomor telepon pengguna sejak 2016, seperti dikutip The Verge. 

Lebih lanjut Whasapp menjelaskan kebijakan baru ini terkait kebijakan privasi ketika pengguna berkomunikasi dengan pengguna akun Whatsapp bisnis.

Sepekan sebelum kebijakan privasi dijalankan pada 15 Mei, aplikasi milik Facebook itu mengatakan tidak akan menghapus akun pengguna jika mereka tidak menerima kebijakan baru seraya tetap mengingatkan mereka untuk menerima aturan baru itu.

WhatsApp juga mengingatkan pengguna jika kebijakan privasi tidak disetujui, maka beberapa fungsi Whatsapp akan dibatasi, seperti tak bisa menerima panggilan telepon dan pesan.

Dikutip The Next Web, usai kebijakan pertama kali diperkenalkan pada Januari 2021, banyak pengguna mulai beralih ke platform lain seperti Telegram dan Signal. 

Minggu lalu, India meminta WhatsApp untuk mencabut kebijakan privasinya. Otoritas mengirimkan pemberitahuan ke WhatsApp yang mengatakan bahwa kebijakan baru tersebut melanggar hukum negara.

Sebagai tanggapan, WhatsApp mengatakan bahwa mereka terus "terlibat dengan pemerintah dan pihaknya menegaskan kembali apa yang di katakan sebelumnya bahwa pembaruan ini tidak memengaruhi privasi pesan pribadi untuk siapa pun.

Pihaknya menambahkan bahwa tidak ada pengguna yang akan kehilangan fitur apa pun di negara tersebut, meskipun mereka belum menerima kebijakan tersebut.

Pada 11 Mei, otoritas Jerman melarang WhatsApp memproses data pengguna di negara tersebut. Sejak saat itu Facebook mengatakan akan mengajukan banding atas larangan tersebut. Perusahaan juga terpaksa menunda pembaruannya di Turki.

Namun begitu, WhatsApp telah menekankan bahwa bukan itu masalahnya. Tetapi pembaruan kebijakan terkait dengan pesan yang dikirim menggunakan akun bisnis, yang mungkin disimpan di server Facebook.

Dalam sebuah postingan blog, WhatsApp mengklaim mayoritas penggunanya dilaporkan telah menerima kebijakan baru tersebut. Artikel ini juga mencatat bahwa penggunanya akan diingatkan tentang kebijakan baru jika belum menerimanya.

Tidak ada komentar:
Write komentar