Kamis, 19 Desember 2019

Ini Proses Terjadinya Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

      lustrasi Gerhana Matahari Cincin (Foto: NDTV) 

Selama 2019, akan ada tiga fenomena gerhana matahari yang terjadi. Pertama gerhana matahari sebagian terjadi pada 6 Januari 2019 dan pada 2 Juli 2019 terjadi gerhana matahari total. Sayangnya, dua fenomena tersebut tidak bisa diamati di Indonesia.

Menariknya, gerhana matahari cincin yang terjadi pada 26 Desemmber dapat diamati di Indonesia. Ini juga menjadi gerhana matahari terakhir pada tahun ini.


Menurut Lembaga Penerbangan dan Anatariksa Nasional (LAPAN), gerhana matahari terjadi pada saat posisi Bulan terletak antara Bumi dan Matahari. Saat gerhana, piringan Matahari akan tertutup oleh piringan bulan sehingga nantinya cahaya Matahari akan terhalang oleh Bulan. Gerhana Matahari Total terjadi saat piringan Bulan menutup seluruh piringan matahari.

Hal tersebut mengakibatkan Bulan tampak lebih besar dari matahari sehingga menghalangi sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi. Sementara itu yang membedakan proses Gerhana Matahari Cincin yakni posisi Bulan sedang berada jauh dari Bumi. Sehingga tidak seluruh piringan Bulan menutupi Matahari.


Hal tersebut mengakibatkan Bulan tampak lebih besar dari matahari sehingga menghalangi sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi. Sementara itu yang membedakan proses Gerhana Matahari Cincin yakni posisi Bulan sedang berada jauh dari Bumi. Sehingga tidak seluruh piringan Bulan menutupi Matahari.

Adapun, jarak terdekat Bumi dengan Bulan adalah ±363.104 km (perige), sedangkan jarak terjauhnya ±405.696 km (apoge). Dengan perbedaan jarak ini, ada waktunya Bulan tampak besar di langit, ada kalanya tampak lebih kecil.





Tidak ada komentar:
Write komentar