Jumat, 20 Desember 2019

Tahun 2025, Adopsi Smartphone di Indonesia Tembus 89%

 Ilustrasi. Foto: Unspslah
- Jakarta - Populasi smartphone di Indonesia masih akan terus meningkat hingga beberapa tahun ke depan. Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memperkirakan adopsi smartphone di Indonesia pada tahun 2025 akan melonjak hingga 89%, dari angka 71% pada tahun 2018.

Prediksi ini dipaparkan dalam laporan GSMA berjudul The Mobile Economy Asia Pacific 2019. Head of APAC GSMA, Julian Gorman mengatakan angka ini bagus untuk perkembangan ekonomi digital Indonesia yang berbasis mobile first.

"Adopsi teknologi di demografi Indonesia yang relatif muda, mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang sangat cepat. Ini bisa membantu Indonesia menjadi kekuatan global di ekosistem digital," kata Gorman saat ditemui di The Westin

 Adopsi smartphone yang terus meningkat ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pasar smartphone terbesar ketiga di dunia, di belakang China dan India. Hingga tahun 2025, koneksi smartphone diperkirakan akan menyentuh angka 411 juta.

Penggunaan internet mobile yang semakin meningkat juga berhasil memberikan dampak sosial dan ekonomi yang cukup besar, terutama karena inovasi yang dikeluarkan startup. Gorman pun mencontohkan kiprah Gojek yang berhasil menciptakan ribuan lapangan, serta Ruangguru yang memperluas akses terhadap bimbingan belajar kepada semua siswa.

Pengguna internet baru di Indonesia juga akan terus bertambah dan mencapai 24 juta orang pada tahun 2025. Hingga tahun tersebut 4G masih menjadi jaringan yang mendominasi, dan sebagian kecil pengguna sudah mulai mencicipi 5G.

"4G masih dominan di Indonesia dan pada tahun 2025 kita perkirakan sekitar 75% dari populasi Indonesia masih akan menggunakan 4G. Sekitar 13% masih di 3G dan sekitar 6% menggunakan 5G," ucap Gorman.



Tidak ada komentar:
Write komentar