Rabu, 08 Januari 2020

Situs Pemerintah AS Diretas Hacker Iran, Misi Balas Dendam?


Salah satu situs milik pemerintah Amerika Serikat diretas oleh kelompok hacker yang mengklaim diri berasal dari Iran.

Situs yang diretas adalah milik Federal Depository Library Program (FDLP), sebuah situs yang menyediakan publikasi pemerintah federal AS untuk publik. Hacker menutup akses situs tersebut dan mengganti tampilan depan dengan konten berisikan tulisan 'Iranian Hackers!' serta menampilkan gambar Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan bendera negara.


Selain itu juga ada grafis presiden AS Donald Trump yang berdarah di mulutnya, dan kepalan tangan dari tentara Garda Revolusi Iran di wajahnya disertai kata-kata yang mengisyaratkan balas dendam.

"Dengan kepergiannya dan dengan kekuatan Tuhan, pekerjaan dan jalannya tidak akan berhenti dan balas dendam menanti para penjahat itu yang telah menodai tangan kotor mereka dengan darah para martir lainnya," tulis hacker.

"Ini hanyalah sebagian kecil dari kemampuan siber Iran!,” lanjutnya.


Chief Public Relation Officer di US GPO, Gary Somerset mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan otoritas yang berwajib untuk menginvestigasi peretasan tersebut.

"Ada penyusupan terdeteksi di GPO milik FDLP, yang sudah dimatikan. Situs GPO yang lain tetap beroperasi normal. Kami berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk investigasi lebih lanjut," ujar Gary.

Sementara menurut Department of Homeland Security (DHS) menyebut peretasan ini belum terkonfirmasi dilakukan oleh hacker dari Iran. Pihaknya akan terus memantau situasi ini.

"Kami menyadari situs FDLP di-deface oleh hacker pro-Iran. Saat ini belum ada konfirmasi kalau ini adalah aksi dari hacker yang disponsori oleh pemerintah Iran," ujar Sara Sendek, juru bicara DHS Cybersecurity and Infrastructure Security Agency.

Diberitakan sebelumnya, AS dan Iran tengah bersitegang setelah peristiwa tewasnya Mayor Jenderal Qasem Soleimani.Soleimani merupakan perwira militer senior Iran yang tewas karena serangan udara AS di Bandara Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1). Pesawat yang membawa Soleimani tertembak roket. 

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pun menyatakan akan melakukan balasan terhadap aksi AS tersebut.

Tidak ada komentar:
Write komentar