OneTekno - Jakarta -Ada kehebohan terkait virus Corona. Perusahaan Tencent dituding mengeluarkan data jumlah korban virus Corona yang lebih besar dari versi pemerintah China.
Tencent adalah perusahaan teknologi China dengan bisnis macam-macam termasuk game. Tencent terkait dengan wabah virus corona di China memang memajang laman khusus bertajuk 'Epidemic Situation Tracker'.
Tujuannya
supaya publik bisa tahu jumlah korban virus Corona secara realtime.
Namun terjadi hal yang viral di para pengguna Facebook di Taiwan seperti
diberitakan Taiwan News saat dilihat Jumat (7/2/2020).
Facebooker
bernama Hiroki Lo (38) pemilik toko minuman memposting keanehan angka
korban yang dipasang Tencent dan NetEase pada 1 Februari 2020. Angka
jumlah korban jauh lebih tinggi yang diumumkan pemerintah China.
Lo mengatakan, Facebooker di Hong Kong juga melihat keanehan angka itu.
Bayangkan, pada 1 Februari 2020, Tencent menyebutkan jumlah kasus
positif virus corona
adalah 154.023 atau 10 kali lebih besar dari angka saat itu. Kasus
diduga corona mencapai 79.808, 4 kali lebih tinggi dari angka resmi.
Jumlah
pasien sembuh cuma 269 orang, lebih rendah dari angka resmi 300 orang.
Jumlah korban tewas akibat virus corona 24.589, jauh-jauh lebih tinggi
dari angka resmi 300 orang di hari itu.
Netizen memperhatikan
angkanya berubah 3 kali. Tapi lalu berubah lagi sesuai angka pemerintah.
Tapi ketika angkanya membesar, seluruh angka pada data hari sebelumnya
ikut membesar.
ngka yang aneh di website Tencent itu, uniknya hampir sama dengan
permodelan ilmiah yang dibikin Hong Kong University (HKU). Menurut HKU,
pada tanggal 1 Februari 2020, jumlah pasien positif ada di angka
150.000.
Angka mortalitas sebesar 3,1 persen pun dinilai janggal
oleh netizen karena stabil dan tidak pernah berubah. Padahal dalam angka
aneh yang muncul di website Tencent, tingkat kematian mencapai 16
persen.
Atas kehebohan ini, Tencent segera menjawab secara resmi.
Menurut Tencent, yang beredar di media sosial adalah gambar editan yang
menampilkan informasi salah. Tencent menegaskan pihaknya sangat
profesional dalam memakai teknologi untuk menginformasikan data terkini
virus corona.
"Sayangnya, beberapa sumber media sosial telah
menyebarkan gambar editan dari situs 'Epidemic Situation Tracker'
menampilkan informasi salah yang tidak pernah kami publikasikan," tegas Tencent.
Dalam
data resmi pemerintah China per Jumat (7/2) total ada 31.161 kasus
virus corona. 1.540 orang dinyatakan sembuh dan sudah 637 orang
meninggal.
Tidak ada komentar:
Write komentar