Kamis, 19 Maret 2020

Riset: Virus Corona Menyebar Lewat 'Penularan Tersembunyi'


OneTekno - Kasus virus corona atau COVID-19 yang tidak terdeteksi atau terdiagnosa, kemungkinan adalah sebab yang membuat penyakit itu cepat menular.
Sebuah studi baru menyebut bahwa orang dengan COVID-19 yang tidak terdiagnosa, kemungkinan karena mereka tidak merasa sakit, merupakan sumber dari dua pertiga kasus COVID-19 di China. Itu terjadi pada awal-awal wabah muncul.

"Ledakan kasus COVID-19 di China sebagian besar dipicu oleh individu dengan gejala ringan, terbatas atau tidak ada gejala sehingga tidak terdeteksi," kata pembesut studi ini, profesor Jeffrey Shaman dari Columbia University Mailman School of Public Health.

"Kasus yang tidak terdeteksi bisa mengekspos porsi jauh lebih besar dari populasi ke virus tersebut. Penularan tersembunyi itu akan terus menjadi tantangan besar untuk menangkal wabah ini ke depan," paparnya, dikutip detikINET dari Live Science.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Science ini menggunakan simulasi komputer untuk menggambarkan penyebaran SARS-C0V-2, virus yang menyebabkan COVID-19, di 375 kota di China termasuk Wuhan.

Mereka memadukan data angka infeksi dan informasi pergerakan warga yang didapat dari koneksi ponsel. Mereka mengestimasi bahwa sebelum dilakukan lock down di Wuhan, sekitar 86% infeksi COVID-19 di China tidak terdeteksi.

Artinya untuk setiap satu kasus penderita COVID-19 terkonfirmasi, ada 6 kasus lain yang tidak terendus. Kasus itulah yang bertanggung jawab terhadap mayoritas penyebaran penyakit sebelum dilakukan lock down.

Saat ini, banyak negara yang masih belum banyak melakukan tes virus corona pada warganya. Maka kasusnya di seluruh dunia, menurut studi ini, bisa saja 5 sampai 10 kali lipat lebih tinggi daripada yang dilaporkan, mungkin sekitar 1,5 juta penderita.

"Kita tahu bahwa ini hanya puncak dari gunung es. Pertanyaannya adalah seberapa banyak gunung es yang terbenam," sebut Shaman.

"Kita dapat berargumentasi mengenai angka yang pasti, tapi jika Anda tidak berada di lokasi di mana Anda tidak secara aktif mencari orang dan mengetesnya, maka mayoritas infeksi akan tidak terdeteksi," cetus dia.

Setelah China melakukan lock down, otoritas dapat mendeteksi mayoritas kasus dan menekan penyebaran virus corona. Periset ini menyarankan identifikasi dan isolasi radikal terhadap infeksi yang sebelumnya tidak teridentifikasi dibutuhkan untuk sepenuhnya mengendalikan virus corona.

Tidak ada komentar:
Write komentar