Kamis, 22 April 2021

Discord Tolak Tawaran Akuisisi Microsoft

Startup obrolan audio, Discord Inc, dilaporkan telah menghentikan pembicaraan untuk dibeli oleh sejumlah perusahaan, salah satunya Microsoft Corp. Discord lebih memilih untuk tetap mandiri dan berniat untuk IPO.

Microsoft diketahui sempat mengajukan tawaran kepada Discord hingga US$10 miliar atau Rp145,3 triliun (kurs Rp14.531). Namun, tawaran itu tidak mencapai kesepakatan meskipun ada kemungkinan bisa dibicarakan kembali di masa depan.

Microsoft yang nilai pasarnya mencapai hampir US$2 triliun atau Rp29.060 triliun tengah berusahan mengakuisisi sejumlah perusahaan yang bisa membantunya menjangkau lebih banyak konsumen.

Musim panas lalu misalnya, perusahaan milik Bill Gates itu menjajaki tawaran untuk membeli aplikasi berbagi video TikTok.

Melansir The Verge, Discord dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan setidaknya tiga perusahaan lain selain Microsoft. Pelamar potensial lainnya termasuk Amazon dan Epic Games. 

Ketertarikan Microsoft pada Discord sangat berkaitan komunitas online. Aplikasi ini adalah tujuan bagi pembuat konten yang mengembangkan forum mereka sendiri serta grup lokal yang berpusat pada video dan permainan.

Discord yang berbasis di San Francisco mengoperasikan platform online gratis untuk mengobrol melalui teks, audio, dan video. Selain digunakan oleh gamers, popularitas Discord melonjak sejak pandemi merajalela karena orang-orang menggunakannya sebagai cara yang aman untuk terhubung dengan teman dan keluarga.

Melansir WSJ, Discord mengklaim jumlah pengguna bulanan sudah mencapai 140 juta. Perusahaan pun menghasilkan pendapatan US$130 juta atau Rp1,8 triliun pada tahun 2020, naik dari hampir US$45 juta atau Rp654 miliar pada tahun 2019, meskipun masih tidak menguntungkan. 

Diluncurkan pada 2015, Discord menggandakan valuasinya menjadi US$7 miliar atau Rp101,6 triliun dalam putaran pendanaan Desember 2020. Secara keseluruhan, perusahaan telah mengumpulkan sekitar US$480 juta atau Rp6,9 triliun, menurut data Crunchbase. Investornya termasuk Greenoaks Capital, Greylock Partners, dan Index Ventures.

Tidak ada komentar:
Write komentar